APRIJANTI

story, hobby, and beauty blog

4 Tahun Bersama Warung Blogger

Saya ingat empat tahun lalu, tidak lama setelah blog ini dibuat, saya mulai mencari perkumpulan blogger-blogger di media sosial. Pikir saya dulu, pasti akan seru sekali jika bisa bergabung dengan para blogger lain yang sehobi dan akan banyak yang mengapresiasi tulisan-tulisan kita setelahnya. Kemudian saya mampir melihat perkumpulan blogger itu satu per satu. Ada yang bedasarkan genre hobi seperti: kumpulan travel blogger, food blogger, beauty blogger, atau blogger buku. Ada juga yang menampung berbagai macam blogger dengan tulisan random, tetapi memuat syarat yang agak rumit dan mengikat.

Penyair Kotak Hitam

Kepada Fadhli Amir,

Hai, penyair, apa kabarmu? Kutebak kamu pasti sedang meringkuk di kasur sambil memandangi bercak-bercak cacar di tubuhmu. Aku tahu kamu sedang sakit; aku sempat stalking akun twittermu beberapa hari lalu sebelum menulis surat ini. Cepat sembuh, ya.

Nasrani yang Berpeci

Kepada Bapak Gurbernur DKI Jakarta,

Halo, selamat sore Pak Ahok. Semoga kesehatan dan kebahagiaan selalu menyertai Bapak dan keluarga.

Seprai Soulmate

Kepada Seprai Kesayangan,

Aku mau jujur kepadamu akan satu hal, yaitu...

Could I Marry Your Mind? Alan Turing

Dear Sir Alan Turing,

Andai saja aku adalah seorang cicit dari Joan Elisabeth Clarke, rekan kerja sekaligus mantan tunanganmu di Bletchley Park, maka aku akan protes ke nenek buyutku itu, mengapa beliau tidak memaksamu—atau setidaknya berusaha keras—untuk tetap bisa bertunangan kemudian menikah denganmu? Kamu tahu, aku sangat berharap andai saja sejarah bisa diubah dan nenek buyutku itu dapat meyakinkanmu bahwa dengan menikahi dirinya, dirimu sedikitnya akan mendapatkan perlindungan hukum dari status perkawinan.

Doakan Aku Sekali Lagi

*membalas postingan Ika di sini

Hai Zus!

Aku mau mengucapkan terima kasih karena sangat senang kamu doakan. Aku tidak peduli doa-doamu datang pada tanggal tiga belas atau tanggal dua puluh empat. Tetapi aku diam-diam peduli jika tahun depan kamu tidak lagi ingat hari lahirku. Dan aku tahu kamu peduli, diam-diam mencari tahu, jatuh tepatnya hari lahirku.

Over Thinking

: Ika Fitriana Oversensitif

Saat menulis postingan ini, Ka, aku sedang bahagia: mengunyah buah manggis hampir satu kilo banyaknya, sendirian. Di tempat kerjaku sekarang, kalau siang suka banyak tukang buah gerobak lewat. Bisa kamu bayangkan betapa bahagianya aku, kan? Lihat manggis (dan juga semangka) berjejeran.

Dongeng Setelah Bangun Tidur

OCD adalah...

Em, jadi begini, Mas. Aku bingung mau mengarang-ngarang cerita seperti apa mengenai ulasan Obsessive–Compulsive Disorder yang pernah kamu minta. Yeah, I'm a bad storyteller who want to be a good one. Mencontek metode deduksi Sherlock Holmes ketika mengungkap kasus-kasus kriminal kliennya– satu-satunya novel yang rela kamu beli lengkap seluruh seri. Kamu tahu? Kejadian kamu membeli buku Sherlock Holmes adalah kepuasan terbesarku selama kita berteman. "Akhirnya. Si tukang pipa ini beli buku juga!" Sama puasnya ketika muridku dulu bilang, "Kak! Math-ku dapet sepuluh, lho." –Jadi, aku bakal bercerita asal muasal rangkaian kejadian yang membuatku sadar, "oh, ternyata yang begitu itu adalah OCD."

Koki Kesayangan

Hai Broh, gimana badannya? Semoga makin sehat.

Sebenernya surat ini ditulis dari minggu kemarin, waktu Si Broh mendadak sakit, si empunya blog sedih banget. Makanya mendadak melankolis pengin nulis surat. Tapi pasti isi suratnya jadi so sweeeeet banget. Padahal surat yang menurut gue enggak sweet sama sekali masih dibilang sweet sama orang lain. Apa jadinya kalau surat yang tadinya akan begitu so sweet ini diposting? Pasti setelah baca kita bakal ngakak bareng, atau bego bareng kayak biasanya. Sekarang, gue harap isi surat yang sudah ditulis ulang ini enggak lagi menjadi melankolis.

Kepada Alberthiene Endah

Mbak @AlberthieneE yang baik,

Aku lupa bagaimana sejarahnya bisa tahu kemudian jadi bagian dari salah satu followers akun twittermu. Menjadi pelupa (dan penidur) memang bakatku sejak lama. Tetapi aku selalu ingat bahwa ada satu akun yang tidak ingin aku lewatkan isi twitpic-nya, foto-foto kegiatan delapan anak yang sangat disayanginya. Iya, Mbak, Aku juga jadi ngefans sama Bruno, Karin, Elmo, Shiloh, Loco, Mochito, Rainbow, dan si pendatang baru, Max, karena linimasamu yang berisikan foto-foto mereka setiap hari.

Kepada Mbah (Yang Aku Tidak Tahu Siapa Namanya)

Aku maklum sekali kalau Mbah tidak ingat denganku kemarin itu, akuwanita yang duduk persis di depan mbah dengan jeans dan kaus panjang berwarna abusedang menunggu teman mengantri nasi pecel untuk kami. Dalam waktu menungguku itu, aku telah tanpa ijin mengambil gambar Mbah dengan kamera handphone yang sudah di-silent. Maaf ya, Mbah, kalau keberatan untuk kuambil fotonya dan kupajang pada postingan ini. 

Untuk Kamu Yang Akan Kuberi Nama, Avicenna

Hai, nak!

(aku senang menyebutmu dengan panggilanan nak. Panggilan posesif orang tua yang merasa memiliki anaknya. Dan kurasa kamu adalah satu-satunya hal di dunia yang akan kuposesifi kelak. Semoga kamu tidak keberatan)

Surat Terbuka untuk Zus Ika

Duren Tiga, 5 Desember 2013

Zus Ika,

Aku paham kamu pernah kesal bahkan marah kepada orang dengan status menikahkhususnya wanita menikahatas pertanyaan mereka kepada wanita yang belum menikah, "kenapa belum?". Wajar, aku juga pernah diberi pertanyaan-pertanyaan macam itu, karena aku juga wanita dengan usia hampir 27 tahun yang belum menikah. Atas pertanyaan mereka itu, biasanya hanya kutanggapi dengan jawaban tidak serius dan cengengesan saja, padahal dalam hati aku sedih.

Tentang Kegiatan Kaya Sastra Bersama Ika Kemarin Malam

Dear Ika,

Saya senang sekali dengan ajakanmu beberapa hari yang lalu untuk melihat Pameran Naskah Kuno Betawi di Taman Ismail Marzuki kemarin Sabtu. Sebelumnya kamu mengirimi info pameran tersebut kepada saya agar mungkin menambah rasa ketertarikan saya; atau wujud dari ketertarikanmu yang tidak terkira. Setelah membaca link tersebut, saya tidak pikir panjang untuk setuju dan langsung mengiyakan saja. Menurutmu, saya adalah pecinta naskah kuno.

Surat Cinta dari Anakku

Few weeks ago my kid texted me, she told me she got German language tasks to create a letter about favourite teacher. Honestly, since me drowning in damn busyness and replaced by another teacher, I officially was not her teacher anymore. But she picks me. And this letter send by today, success made me melting. I thought this too cute to be miss, and let me tell you about this.
back to top